Bijaklah Dalam Menulis di Blog, Jangan Sampai Kebablasan

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menuangkan unek-unek saya tentang kehebohan dan menjadi viral yang terjadi di dunia maya beberapa hari ini. Warga dunia maya dihebohkan dengan salah satu blog yang memuat judul dan tulisan yang sangat kontroversial menurut saya.

Pada tulisan ini, saya tidak ingin menulis judul tulisan blog tersebut. Namun saya memberikan bayangan tentang judul artikel tersebut yang menyebut salah satu blogger terkenal yang bisa dikatakan master dalam dunia blog "Mas Sugeng" dengan sebutan "Nabinya Umat Blogger".

Selain judul yang kontroversial, isi artikel blog tersebut jgua tidak kalah kontroversialnya, yang menyebutkan beberapa kata yang sebenarnya tidak pantas disematkan pada manusia kecuali Nabi.

Sang blogger seharusnya bisa memahami dan menempatkan perumpamaan atau kias untuk manusia yang dikagumi dengan tidak membawa embel-embel agama. Kenapa harus menggunakan agama, kan bisa menggunakan kerajaan atau negara. Misalkan "Mas Sugeng Perdana Menterinya Rakyat Blogger" atau "Mas Sugeng Gubernurnya Rakyat Blogger".

Saya juga tidak mengerti dengan tujuan sang admin membuat artikel tersebut. Apakah hanya sekedar untuk cari sensasi, atau merupakan salah satu trik untuk menaikkan traffik pengunjung blognya.

Saya pum menyempatkan diri untuk membaca artikel tersebut dari awal hingga selesai. Setelah selesai membaca artikel tersebut, kemudian saya melanjutkan dengan membaca kolom komentar. Pada kolom komentar, ternyata banyak juga yang menyukai tulisan sang admin blog bahkan setuju dengan artikel tersebut. Namun ,tidak sedikit pula yang komplain atas judul dan isi artikel tersebut.

Admin blog juga membalas komentar-komentar orang-orang yang setuju dengan kata-kata yang manis. Giliran komentar yang tidak setuju, sang admin membalas dengan komentar dengan sinis dan sedikit kasar. Bahkan dalam artikel-artikel selanjutnya, sang admin menyebut orang-orang yang tidak setuju dengan artikelnya dengan sebutan "Blogger Ingusan". Sedangkan untuk yang setuju, admin menganggap berpendidikan tinggi.

Saya pun sempat berkomentar pada tulisan tersebut dengan kata-kata yang sopan agar tidak menyinggung perasaan sang admin,"Alangkah bijak menggunakan perumpamaan dengan tidak membawa-bawa agama".

Sang admin pun menjawab dengan ketus. "Kenapa? Emang ada larangannya... bla, bla, bla?"Mendengar jawaban sang admin, saya pun terkejut.

Inilah pokok permasalahannya. Menulis artikel di blog bukan hanya sekedar menulis saja. Kalau sekedar menulis, anak kecil juga bisa menulis.

Namun dalam tulisan, kita juga harus bisa mempertanggungjawabkan isi tulisan. Kita juga harus bisa menjaga etika dan moral dalam menulis agar pembaca bisa merasa nyaman.

Namun, setelah diserang habis-habisan, sang admin blog tersebut akhirnya mengakui kesalahannya. Ia juga menyempatkan membuat sebuah artikel khusus yang isinya tentang permintaan maafnya kepada publik. "Syukurlah kalau ia suda mengerti".

Bahkan admin blog juga telah menghapus beberapa artikel-artikel yang terkait dengan artikel kontroversial tersebut.

"Bijaksana dalam berpikir, maka akan bijak dalam menulis"

7 comments :

  1. Woh...ada ya yang nulis kayak gitu...
    Saya juga respect sama mas Sugeng, pengguna template Evo Magz juga, tapi ya nggak segitunya juga.
    Betul, ngeblog mesti tahu etika.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya kira dengan dia menghapus artikel tersebut membuat ia mengerti, ehhh.. ternyata masih ada artikel tersebut di blog lain miliknya

      Delete
  2. mengagumi seseorang sah-sah saja, tapi jangan terlalu mengkultuskan.

    ReplyDelete
  3. berani juga ya yang nulis hm... cari sensasi aja tuh yang pnya blog

    ReplyDelete
  4. template yang dibuat responsive dan seo seo semua mantap lah

    ReplyDelete
  5. Mungkin itulah yang menjadi daya tarik pengunjung untuk berkunjung!!

    Dengan sedikit bumbu penyedap maka artikel akan laris manis!! Hehe

    ReplyDelete

Copyright © CCB. Designed by OddThemes